Pacitan 26 Mei 2025 – Pada Senin, 26 Mei 2025, Pengadilan Agama (PA) Pacitan menyambut kedatangan Ketua Pengadilan Tinggi Agama (KPTA) Surabaya, Y.M. Hj. Rokhanah, S.H., M.H., beserta rombongan tim penyusun Majalah Digital Sapta Prima. Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda peliputan keberhasilan PA Pacitan dalam meraih Predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). Selain itu, kunjungan ini juga bertujuan menghadiri undangan acara tasyakuran, pembinaan, dan launching layanan inovatif PTSL (Pelayanan Terpadu Satu Loket) oleh Pengadilan Agama Pacitan. Acara digelar di lingkungan PA Pacitan dan dimulai pukul 18.30 WIB, usai salat Maghrib. Hadir dalam acara tersebut seluruh pegawai PA Pacitan, rombongan PTA Surabaya, Ketua PA Surabaya, Ketua PA Kota Malang, serta pimpinan PA se-Koordinator Wilayah Madiun.

Acara diawali dengan tasyakuran atas perolehan Predikat WBK yang telah diraih PA Pacitan pada akhir tahun 2024. Ketua PA Pacitan, Bapak Irman Fadly, S.Ag., M.H., menyampaikan sambutannya dan ucapan terima kasih yang mendalam atas kunjungan dan dukungan dari KPTA Surabaya beserta rombongan. Beliau juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah memberikan bimbingan dan doa selama proses menuju WBK. Predikat ini, menurut beliau, merupakan hasil kerja keras dan semangat kebersamaan seluruh aparatur PA Pacitan. Sambutan tersebut menjadi pembuka yang hangat dalam suasana penuh syukur dan haru.

Selanjutnya, KPTA Surabaya, Y.M. Hj. Rokhanah, S.H., M.H., memberikan sambutan sekaligus pembinaan kepada seluruh hadirin. Dalam pembinaannya, beliau menegaskan pentingnya menjaga dan mempertahankan predikat WBK dengan konsistensi pelayanan prima. WBK bukan hanya prestasi administratif, tetapi komitmen moral dalam melayani masyarakat pencari keadilan dengan integritas tinggi. Beliau juga mendorong seluruh aparatur untuk terus menerapkan budaya kerja 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) dan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin). Budaya tersebut dinilai sangat relevan dalam membangun lingkungan kerja yang produktif, bersih, dan berintegritas.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur atas capaian WBK. Ketua PA Pacitan memotong tumpeng dan menyerahkannya kepada KPTA Surabaya sebagai bentuk penghormatan dan terima kasih. Suasana penuh keakraban semakin terasa dalam momentum ini. Setelah itu, dilakukan launching layanan PTSL PA Pacitan yang ditandai dengan pemotongan pita secara langsung oleh KPTA Surabaya. Layanan PTSL ini menjadi inovasi baru yang dirancang untuk memberikan pelayanan lebih cepat, praktis, dan terintegrasi kepada masyarakat.

Usai peresmian, KPTA Surabaya meninjau langsung ruangan PTSL dan menyaksikan presentasi mekanisme layanan terbaru tersebut. Layanan PTSL PA Pacitan merupakan adaptasi dari program Salam Ind Probo milik PA Probolinggo, yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Dengan keberadaan beberapa loket dalam satu titik pelayanan, masyarakat tidak perlu berpindah dari satu pos ke pos lain sebagaimana sistem PTSP sebelumnya. Hal ini menjadi jawaban atas tantangan zaman dalam menghadirkan pelayanan publik yang efisien di era digital. Acara ditutup dengan sesi foto bersama di ruang PTSL dan dilanjutkan dengan ramah tamah yang mempererat tali silaturahmi antar instansi. NSN_